Delapan jam, itulah jarak tempuh kereta dari kota kelahiranku menuju ibukota Jakarta (sebelum diganti hehe). Perjalanan yang menurutku sangatlah singkat. Perjalanan pagi hari dimana melihat pemandangan yang beragam (untuk inilah kenapa aku memilih untuk perjalanan pagi hari). Mulai dari pemandangan rumah – rumah warga, sawah, sungai semuanya terlihat sangat jelas dan menyenangkan.
Suatu saat berhentilah di salah satu kota yang cukup kecil menurutku (jika dibandingkan dengan Jakarta ataupun Surabaya juga sangat jauh). Kota yang ga banyak orang tahu mungkin, dan juga kota yang tidak terlalu populer di Pulau Jawa. Tetapi kota kecil tersebut mengingatkanku akan sebuah kenangan yang akan selalu indah. Kenangan yang mungkin hanya untuk dikenang saja dan tidak akan terjadi 2 bahkan 3 kali.
Sebuah kota (atau kabupaten ya?) kecil dan seorang gadis. Salah satu dari perjalanan hidupku yang akan terus menjadi kenangan, dan entah apakah dia yang kutemui di tempat tersebut masih mengingatnya. Sebuah potongan kenangan yang akan selalu membekas. Kendaraanmu yang aku gunakan untuk berkelana kota kecil tersebut bersamamu. Mencoba beberapa tempat kopi yang menarik dan menurutmu enak.
Perjalanan hari terakhirku di kota tersebut-lah yang sampai saat ini aku masih merasa apakah itu hanya bisa didalam mimpi ??? Dimulai di pagi hari sebelum matahari memunculkan sinarnya, kau mengajakku ke sebuah tempat yang sangat indah. Sebuah jalan yang dapat dilalui mungkin 1 mobil dan aku bersamamu menaiki kendaraan berjalan di jalan tersebut. Terlihat hamparan panjang sawah yang telah menguning dan beberapa masih ada yang hijau. Memang benar katamu itu sangatlah indah, yang mungkin bisa dinikmati sebuah kota kecil saja.
Tapi semua itu terjadi terlalu singkat, empat puluh delapan jam. Sebuah perjalanan, sebuah kenangan dan mungkin akan selalu kuingat memori tersebut. Meski terlalu singkat tapi aku sangat senang menghabiskan waktu denganmu dengan hal – hal yang kamu sukai juga.